Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau
seorang individu. Definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh
Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia
dengan hewan adalah akal. Maka ada yang berpendapat bahwa manusia itu hewan
yang berakal. Karena dari segi fisik memang tidak ada beda dengan hewan tetapi
yang membedakannya adalah akal.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan
suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang
berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi),
horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi
lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu
ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi
kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk
hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan
itu bersumber dari lingkungan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai
pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia
menurut beberapa ahli:
· ABINENO
J. I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa
abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
· UPANISADS :
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana
atau badan fisik
· OMAR
MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah mahluk yang paling mulia,
manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3
dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan
· ERBE
SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan
bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk yang lain
· PAULA
J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
.
Sistem
Di semua Negara di dunia, hubungan interaksi masyarakat
akan dipengaruhi oleh budaya, nilai, dan tata karma yang berlaku di komunitas
tersebut. Semuanya membentuk sebuah sistem yang menunjukkan do’s and don’t bagi
individu di sekelilingnya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1. Liberalisme. Dalam
liberalism, Individu bias lebih otonom, independen dan berkuasa. Individu tidak
terlalu dibebani seputar masyarakat karena memang pada dasarnya masyarakat
tidak peduli apa yang dilakukan individu tersebut.
2. Moderat. Nah, ini bentuk
kombinasi atau perpaduan dari liberalism dan komunisme. Moderat berarti tidak
membuang hak individu untuk bergerak, namun juga tidak melepasnya dari sistem kemasyarakatan
Singkatnya, ini ialah bentuk kompromi.
3. Komunisme. Populer
dikalangan penganut komunisme ialah “what you get is what you give”. Apa yang
kamu dapatkan adalah apa yang kamu berikan. Sistem ini hamper tidak memberi
individu ruang untuk leluasa mengoptimalkan perannya sebagai manusia yang
otonom. Sebaliknya justru asas kolektif kolegial cenderung jadi rujukan.
Kebudayaan Diantara Masyarakat
Secara sederhana dapat dikatakan, manusia bertindak
sebagai pelaku dari kebudayaan. Sedangkan kebudayaan dikatakan sebagai objek
yang dilakukan manusia. Kebudayaan terbentuk dari perilaku yang dilakukan oleh
manusia dalam menghadapi penyelesaian suatu masalah. Dalam rangka memecahkan
masalah tersebut, manusia melakukan berbagai cara untuk dapat bertahan. Dari
hal yang dilakukan itulah terbentuk kebudayaan. Kebudayaan yang dilakukan dalam
menyelesaikan masalah disebut sebagai pedoman bertingkah laku.
Dalam hal berhadapan dengan imigran yang berbeda
kebudayaan masyarakat memiliki beberapa cara dalam menghadapinya. Cara
yang dipilih tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan, seberpa
banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli dan tipe pemerintahan yang
berkuasa.
· Monokulturalisme: Pemerintah
mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat
yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
Leitkultur (kebudayaan
inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam
Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya
sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat
asli.
Melting Pot: Kebudayaan
imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan
pemerintah.
Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang
mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka
masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Karakter Indonesia
Indonesia boleh dibilang termasuk agak moderat meskipun
tidak bias dikategorikan moderat sepenuhnya. Eksistensi individu dihargai
disini. Namun, dalam beberapa hal, ada pengecualian. Merujuk pada konstitusi
Indonesia, ekonomi menjadi sorotan utama.
Sejatinya, dalam semua lini kehidupan, para pencetus
bangsa Indonesia memang menginginkan sistem yang kekeluargaan, kolektif, dan
bersama-sama. Itu sebabnya gotong royong jadi jargon populer. Berikut ini
karakter khas Indonesia dalam relasi individu dan masyarakat.
1. Ronda. Komunitas
masyarakat Indonesia lebih senang jaga berbarengan.
2. Kebersihan. Biasanya di
akhir p[ekan, masyarakat sering bahu membahu membersihkan got, sapu jalan, dan
lain lain. Ini hanya terjadi di Indonesia.
3. Kirim antartetangga.
Jelang lebaran, biasanya warga muslim satu dengan yang lain saling mengirimi
makanan.
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak
dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses
perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai
makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Keluarga
dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang
individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya
dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi
fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses
pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan
sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi
seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan
– hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu
sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat
adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Manusia
adalah yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu
konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi
jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya.
Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan
merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau
anggota masyarakat
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
BalasHapuscuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif : dewalotto.club