Kamis, 25 Desember 2014

Kasus Biore Dengan Kasus Biorf

Perusahaan produk kosmetik KAO Corporation Jepang meminta Pengadilan Niaga membatalkan merek Biorf karena memiliki persamaan dengan merek Biore yang telah terdaftar di Direktorat Merek Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Kementerian Hukum dan HAM. "Penggugat meminta majelis hakim agar membatalkan merek Biorf yang diterbitkan Direktur Merek Ditjen HKI Kemenkum HAM kepada PT Sintong Abadi, kassus ini dilaporkan pada tanggal 8 maret 2012.
Produk kosmetik KAO Coporation meminta pembatalan merek Biorf dikarenakan persamaan nama merek produk kosmetik tergugat itu sangat berpotensi menimbulkan kebingungan terhadap konsumen. Misalnya, jika kedua produk kosmetika itu disandingkan di sebuah supermarket, maka konsumen akan kebingungan dan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemilihan yang salah atas kedua jenis produk sabun cuci muka tersebut. Padahal, lanjutnya, konsumen membutuhkan pilihan yang jelas atas suatu produk kosmetik dan penggugat telah melakukannya dengan berbagai inovasi teknologi dan penelitian untuk memproduksi merek Biore.
Menurut penggugat, produk kosmetika Biore telah didaftarkan sejak 17 Juni 1982 dan merek tersebut  telah dikembangkan melalui investasi besar-besaran, sehingga menjadi merek terkenal di Indonesia maupun di dunia internasional. Penggugat meminta majelis hakim membatalkan pendaftaran merek Biorf yang diterbitkan Direktur Merek Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM pada 16 Januari 2012.
Tergugat sendiri menyangkal adanya persamaan sabun cuci  merek Biorf dengan merek Biore karena Penggunaan nama Biorf terdiri atas satu suku kata, sedangkan Biore memiliki tiga suku kata. Artinya, tidak benar jika produk Biorf itu memiliki persamaan dengan Biore. Makna kata Biorf, sendiri berasal dari bahasa China yang mengandung makna perubahan menuju kesegaran. "Jadi tidak meniru merek Biore yang diproduksi perusahaan klien penggugat, apalagi perusahaan klien kami terbukti memiliki izin dari Direktur  Merek Ditjen HKI, Kemenkum HAM.








Analisis hak cipta :
Merek Biore merupakan salah satu merek sabun pencuci  yang telah lama ada di pasaran. Dalam penciptaan produk biore telah melakukan banyak riset atau penelitian baik terhadap komposisi yang terkandung di dalam sabun tersebut. Penelitan atau riset juga dilakukan terhadap konsumen, dan dalam pelaksanaanya menginvestasikan dana yang besar. Berdasarkan hak cipta No. 19 Tahun 2002 Pasal 1 ayat 1 tentang Hak Cipta. Biore melakukan pendaftaran hak cipta atas produk yang telah di buatnya, pendaftaran ini dilakukan untuk melindungi hak cipta atas risetnya juga. Dengan memiliki hak cipta maka biore mempunyai hak untuk menggandakan atau memperbanyak produk tersebut juga dalam memberikan izin produksi ke pihak lain.
Sedangkan untuk merek Biorf sendiri menawarkan produk yang sejenis yaitu sabun pencuci . Mungkin dalam komposisi produknya mungkin berbeda tetapi dengan nama yang hampir sejenis dapat menimbulkan kebinguan pada konsumen.

Analisis  Hak design industri
Dalam penggambaran produknya biore dan biorf memiliki tampilan yang hampir sama dari mulai jenis produk juga nama merek yang hampir sama . serta tampilan produk kemasan yang hampir mirip dengan biore.

Analisis Hak merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda digunakan kegiatan perdagangan barang atau jasa.(Pasal 1 Ayat 1)
Dengan pengertian dari merek dagang dapat dianalisis bahwa merek biore dengan merek biorf memiliki kesamaan nama merek yang berpengaruh terhadap penjualan produk di pasaran, yang berakibat pada kerugian di salah satu pihak. Dalam kasus ini pihak yang di rugikan adalah pihak biore karena biore sudah jauh lebih lama ada di pasaran dan memiliki cukup banyak konsumen yang menggunakan. Dengan adanya muncul merek biorf menimbulkan kebingungan terhadap konsumen dalam membedakan produk yang hampir sama. Ini juga berdampak pada penjualan biore dan kerugian finansial biore.
Analisis Brand
Biore dapat dikatakan sebagai brand karena biore sudah cukup lama berada dipasaran dan memiliki kosumen yang banyak dipasaran dapat diartikan biore sudah memiliki nama bagi para konsumennya. Sedangkan untuk biorf tidak dapat di katakan brand karena biorf merupakan merek dagang yang baru ada di pasaran dan belum banyak memiliki konsumen setia pemakainya. Tetapi karena kedua merek dagang ini hampir sama dapat membingungkan konsumen, yang awalnya konsumen ingin membeli produk biore karena meliahat merek biorf yang hampir serupa sehingga konsumen salah memilih produk yang mengakibatkan kerugian pada konsumen dan juga brand biore. Bagi konsumen merugikan dalam sisi produk yang di beli tidak sesuai keinginan dan bagi biore dapat merugikan dari sisi finansial dan juga nama baik brand yang telah susah payah dibuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar