Gempa bumi pada umumnya biasa terjadi di daerah – daerah yang berada banyak gunung berapi dan juga berada di pertemuan lempeng lapisan bumi. Gempa bumi sendiri ada dua jenis yaitu gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik. Gempa bumi tetonik di sebabkan adanya pergeseran lempeng bumi . Indonesia sendiri merupakan negara yang rawan terjadi gempa. Hal ini di sebabkan karena Indonesia berada diantara tiga pertemuan lempeng besar bumi yaitu lempeng besar dunia yaitu lepeng Indo- Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik. Ketika ketiga lempeng besar dunia ini bertemu maka akan sering terjadi yang namanya persegeseran lempeng dan juga terkadang terjadi yang namaya patahan lempeng. Kedua hal ini dapat meyebabkan gempa bumi dari mulai sekala kecil hingga sekala besar.
Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik yang bersekala besar. Contoh gempa bumi yang penah terjadi di Indonesia terjadi di Aceh. Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR. Gempa bumi di Aceh ini terjadi akibat adanya tabrakan antara dua lepeng besar yang mengakibatkan salah satu lempeng mengalami patahan dan terjadilah gempa bumi besar yang di sertai adanya tsunami. Tsunami merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan dari gempa bumi dimana air laut masuk kedalam patahan lempengan dan keluar kembali dengan kekuatan yang jauh lebih besar dan dapan menghancurkan apa saja yang dilewatinya.
Sedangkan untuk gempa vulkanik sendiri merupakan gempa bumi yang di bentuk dari energi gunung berapi aktif. Ketika gunung berapi aktif maka akan terjadi aktifitas vulkanik salah satunya pergerakan magma didalam perut bumi. Ketika gunung berapi semakin aktif maka akan terjadinya suatu letusan. Dimana letusan tersebut memiliki energi yang sangat besar yang dapat menimbulkan gempa bumi. Aktifitas gempa bumi dapat berasal dari keluarnya magma yang keluar atau partikel – partikel dari gunung berapi lainnya yang menyebabkan getaran pada permukaan di sekitar gunung.
Di Indonesia juga pernah tercatat gempa vulkanik yang bersekala sangat besar yaitu dimana Gunung Karakatau meletus gempa yang di timbuklan mencapai 8,9SR dan dapat di rasakan hingga benua asia lainnya. Dan akibat gempa bumi ini juga terjadi tsunami besar hingga ke Benua Eropa.
Gempa bumi tidak dapat prediksi kemunculan pastinya. Hanya saja seperti pada gempa vulkanik kita dapat mengetahui dari aktifitas gunung berapi tersebut. Dan untuk gempa tektonik dapat di perkirakan dari pergerakan geseran lempeng bumi. Dengan melihat haltersebut kita dapat mengurangi resiko dan kerugian dari terjadinya gempa bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar