Senin, 16 November 2015

Belajar sabar dan ikhlas dari seseorang



Belajar sabar dan ikhlas dari seseorang
Saya memiliki seorang sahabat yang mungkin bisa dikatakan menjadi mentor dalam hidup saya karena berkat dia saya mulai mengenal apa yang disebut dengan sabar dan ikhlas. Pada awalnya saya merupaka pribadi yang sangat kasar, egois dan selalu berfikir buruk kepada orang lain serta  tidak perduli terhadap apa yang telah terjadi. Dulu saya tidak pernah menganggap dia sebagai seorang teman apalagi seorang sahabat yang bisa menjadi mentor saya. Saya dulu selalu menggap dia sebagai seorang musuh, orang yang  idealis dan ingin selalu terlihat baik di hadapan yang lainnya.
Semua perilaku dia selalu salah dipikiran saya. Padahal menurut orang disekitar saya dia tidak seperti apa yang saya pikirkan.  Dia merupakan salah satu sosok yang paling sabar dan ikhlas dalam mengahadapi kehidupan menurut saya. Saya dapat mengatakan hal tersebut karena saya merasakan dia bisa bertahan dan mengahadapi semua perilaku buruk saya terhadap dia dan dia selalu berbuat baik terhadap saya padahal saya sering berperilaku sangat buruk terhadap dia. Pada awalnya saya sama sekali tidak mau tau dia sosok yang seperti apa karena perasaaan yang terlalu benci terhadap dia membuat saya tidak ingin mengenal dia. Namun bila saya pikirkan sekarang ini sebenarnya tidak ada alasan saya harus membenci dia. Dia selalu membantu saya dalam segala hal selama mungkin itu masih dia bantu. Hingga suatu saat saya melakukan camping bersama dia dan teman-teman. Dia membantu saya membawa barang-barang, mendirikan tenda, memberi makanan dan perbuatan baik lainnya . tapi tetap yang ada dipikiran saya dia hanya bersikap pura-pura baik. Lalu pada saat saya melakukan outbond saya sempat akan jatuh kebatu dan dia membatu saya agar tidak jatuh namun yang saya katakan pada dia bukan terimakasih karena telah diselamatkan yang ada saya malah bilang “udah sana jangan ganggu dasar anak mami” . teman-teman saya yang lain lansung menegur saya karena berbicara terlalu kasar sama dia. Tapi dia sama sekali tidak marah dengan apa yang saya ucapkan .
Pada saat itu saya tidak mengerti kenapa teman-teman saya bilang saya sudah keterlaluan dan terlalu kasar bicara sama dia. Hingga beberapa waktu berselang saya membaca biodata lengkap dia di formulir pendaftaran lomba. Disana tertulis “Alm” pada nama ibunya. Pada saat itu juga saya langsung bertanya pada dia maksud dari tulisan itu dan dia menjawab kalau ibunya sudah meninggal pada saat melahirkan dia dan dia sama sekali tidak pernah melihat sosok ibu. Seketika saya langsung syok dan menyesal dengan sikap saya selama ini terhadap dia. Saya langsung meminta maaf ke dia dan menanyakan kenapa dia ngga pernah marah terhadap saya , dan dia menjawab dengan senyum  karena itu kamu, dan saya ingin kamu tidak terbebani dengan semua kejadian yang ada. Dan saya yakin kamu pasti akan berubah menjadi lebih baik, Mungkin kalau saya berada di posisi dia saya tidak akan bisa bersabar dan ikhlas mendapat semua berperilaku buruk dari orang lain. Dia mengajarkan kepada saya dengan bersabar dan ikhlas dengan  memberi bimbingan terhadap orang tersebut pasti akan berubah. Dia bilang bersabar membuat kita semakin kuat mengahadapi masalah karena dengan bersabar kita akan tau keputusan apa yang akan kita ambil. Bila kita mengambil keputusan secara gegabah maka hasilnya tidak akan baik. Dan ikhlas dapat terhindar dari berharap sesuatu secara berlebihan yang nantinya sering membuat kita sakit apabila tidak mendapatkannya. Percayalah selalu ada yang terbaik buat kita walaupun mungkin itu bukan apa yang kita inginkan .
Setelah kejadian itu saya mulai mau mengenal sosok dia yang seperti apa dan mulai belajar tentang ikhlas dan kesabaran . dan setelah saya memperlajari hal tersebut membuat emosi saya lebih baik dan tidak berkata kasar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar