1. Hakikat Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan
hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini
dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang
menjadi titik perhatiannya. Dengan Demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap,
persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu
sosial bukanlah suatu bidanmg keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu,
seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan
pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti
ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya.
2
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan
sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
·
Kemampuan Akademik
·
Kemampuan Profesi
·
Kemampuan Pribadi
Pecapaian kemampuan akademik dan kemampuan
Profesi telah diusahakan melalui mata kuliah keahlian (MKK), yaiut mata-mata
kuliah menurut bidang ilmu pengetahuan masing-masing yang diberikan di
perguruan tinggi.
Adapun kemampuan pribadi, diharapkan untuk
dicapai melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam mata kuliah dasar
umum yang terdiri atas mata-mata kuliah :
· Pancasila.
· Agama.
· Kewiraan.
. Pendidikan sejarah perjuangan bangsa.
· Ilmu alamiah dasar (IAD).
· Ilmu sosial dasar (ISD).
· Ilmu budaya dasar (IBD).
7 mata kuliah dasar umum dikelompokon menjadi 2 bagian :
- Kelompok pertama meliputi mata kuliah : pancasila, agama, kewiraan
dan pendidikan sejarah perjuangan bangsa. Kelompok ini diharapkan dapat
menjadi dasar pedoman sebagai warga negara pelajar yang baik. Keempat
mata kuliah tersebut wajib diikuti oleh semua mahasiswa di semua
perguruaan tinggi, yang dinilai dan ikut menentukan kelulusan.
- Kelompok kedua meliputi mata kuliah : IAD, ISD dan IBD. Kelompok ini
diharapkan dapat membantu meningkatkan kepekaan mahasisiwa berkenaan
dengan lingkungan Alamiah, lingkungan social dan lingkungan budaya.
Secara spesifik kemampuan pribadi yang hendak
dicapai melalui MKDU bertujuan menghasilkan warga negara Sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut :
- Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,bersikap dan bertindak sesuai
dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk
agama lain.
- Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya
mencerminkannilia-nilai pancasiladan memiliki integeritas
kepribadianyang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan
kemampuan sebagai sarjana Indonesia.
- Memiliki wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa, sehingga dapat
memperkuat semangat kenbangsaan, memeprtebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,mempertinggi kebangsaan
nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
- Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam
menyikapi permasalahan kehidupan, baik social, ekonomi, politik,
pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
- Memiliki wawasan yang luas tentang kehidupan bermasyarakat, dan
secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya,
maupun tentang lingkungan alamiah erta bersama-sama berperan serta di
dalam pelestariannya.
ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan kosep-konsep budayakepada mahasiswa, sehingga
mampu mengkajimasalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga
diharapkan mahasiswa peka, tanggap,kritis serta berempati atas solusi
pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
Perbedaan Ilmu Sosial Dasar & Ilmu Budaya Dasar
Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum
ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum
disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini
yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan
Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh
mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama,
Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan
suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi
atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang
terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki
kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat. Sedangkan Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan
dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1. Imu-ilmu Alamiah (Natural
Science) bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di
alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 % benar dan 100 % salah.
Contoh : Astronomi, Fisika, Biologi, Kedokteran.
2. Ilmu-ilmu sosial
(Social Science) bertujuan untuk mengkaji keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah . Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati
kebenaran. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini
tidak dapat berubah dari waktu ke waktu. Contoh : Ilmu Ekonomi,
Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropologi Sosial, Sosiologi
Hukum.
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang
bersifat unik, kemudian diberi arti.
penyajian Ilmu Budaya Dasar
(IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan
pe¬ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan,
Dengan demikian matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang
pakar dalam salah satu bidang keahlian dalam pengetahuan budaya, akan
tetapi Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta
kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitar¬nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Inti dari tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran manusia, khususnya
kebudayaan, agar daya tangkap dalam berpikir, persepsi dan penalaran
mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih baik .
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua Masalah Pokok yang dibahas dalam IBD,yaitu :
• Berbagai aspek kehidupan dan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
•
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
TUJUAN BUDAYA DASAR Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1. Mengusahaka penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
3.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara
serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam
sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Ada
dua pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia : Manusia itu terdiri dari empat
unsur yang saling terkait, yaitu : Jasad, yaitu : badan kasar manusia
yang nampak pada luarnya , menempati ruang dan waktu. Hayat, yaitu :
mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak. Ruh, yaitu : bimbingan
dan pimpinan Tuhan, bekerja secara spiritual dan memehami kebenaran.
Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, kesadaran tentang diri
sendiri. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut sebagai kepribadian
“eksekutif”. Ego diatur oleh prinsip realitas. Superego, merupakan
struktur kepribadian yang paling akhir, menurut para ahli supergo muncul
kira-kira di usia 5 tahun
B. HAKEKAT MANUSIA
Makhluk ciptaan
Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,
diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa adalah roh
yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya,
karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan
kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri
manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.
Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya
: 1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan
pengetahuan. 2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan
keindahan. 3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan
kebaikan. 4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga
diri. 5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok.
6. Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau
kepercayaan
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Seorang antropolog yaitu
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut : Kebudayan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. C.A. Van peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan
sebagai manifestasi kehidupan setiap orang. Sistem nilai dan gagasan
utama sebagai hakekat kebudayaaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan,
yaitu sistem ideologi meliputi etika dan peraturan hukum, sistem sosial
meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat, dan sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya sesuai dengan
nilai budaya yang berlaku.
E. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
C.Kluckhon
di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan
ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu : 1. Sistem Religi (sistem
kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious yang
memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur. 2. Sistem organisasi
kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious,
sadar bahwa tubuhnya lemah namum memiliki akal. 3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens, pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri. 4. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus
menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. 5.
Sistem Teknologi dan Peralatan. Merupakan produk dari manusia sebagai
homo faber, bersumber dari pemikiran yang cerdas. 6. Bahasa. Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens, mulanya diwujudkan dalam
bentuk kode yang kemudian disempurnakan dalam bahasa lisan dan tulisan.
7. Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus,
setelah mencukupi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya
untuk dipuaskan.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya,
kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu : Kompleks gagasan, konsep, dan
pikiran manusia Disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat
dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
Kompleks aktivitas Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
bersifat kongkret, dapat diamati. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia
yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Setiap
kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan
bahwa karya bertujuan untuk hidup, dan lain sebagainya. Hakekat waktu
manusia ( WM ) Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda : ada yang
berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, adapula yang
berpandangan untuk masa kini. Hakekat alam manusia ( MA ) Ada kebudayaan
yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin, ada pula yang beranggapan manusia harus
harmonis dengan alam. Hakekat hubungan manusia ( MN ) Dalam hal ini ada
yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara
horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada
tokoh-tokoh).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak / perubahan
disebabkan oleh beberapa hal : Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan
komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Sedangkan perubahan kebudayaan atau
akulturasi adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki
bersama oleh para warga masyarakat yang bersangkutan. Pada umumnya
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah : Unsur
kebudayaan kebendaan Unsur yang terbukti membawa manfaat besar Unsur
yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat Unsur-unsur kebudayaan
yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah : Unsur yang menyangkut
sistem kepercayaan Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses
sosialisasi
.